Puisi-puisi Komang Ira Puspitaningsih
Haiku Bulan Mati
KATA sembunyi
cahya pergi
menepi menunggu sepi
Denpasar, 2013
Haiku Bulan Purnama
Malam benderang
mega-mega membayang
mimpi menggenang.
Jogjakarta, 2013
Sebuah Kedai Kopi
Dini Hari
Kita adalah dua cangkir kesepianbutir-butir ampas kering kesedihan
Kau hening menatap jalan
Lampu-lampu perlahan padam
Aku dalam kantuk yang dipaksa jaga
Luka di bibir, retak-retak yang rawan
Kita bermuasal dari sentuhan lembut jemari
Dilahirkan riuh bara tungku api dan keretak kayu hangus
Apa yang lebih sunyi dari ini
Ketika embun masih terlalu dini
Kembalikan aku pada api, bisikku
Dan kau menunduk nyeri.
Denpasar, 2013.
Komang Ira Puspitaningsih, relawan Blood for Others regional Jogja, yaitu komunitas pendonor darah sukarela bagi anak-anak dengan penyakit kanker (follow twitter @bloodforothers untuk mengikuti informasi tentang donor darah). Konsultan kesehatan dan kecantikan. Sedang memulai usaha di bidang kuliner. Buku kumpulan puisinya yang sudah terbit berjudul, “Kau Bukan Perawan Suci yang Tersedu” (Ning Publishing, 2012).