Masuk Kabinet Jokowi-JK, PKB Minta Restu Kiai

Dari kiri-kanan: Joko Widodo, A Muhaimin Iskandar, KH Azis Mansyur, dan Jusuf Kalla (santrinews.com/neposnews)

Jakarta – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengumpulkan para kiai dan alim ulama di Bandung, Jawa Barat, Ahad 28 September 2014, guna mendoakan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI pada 20 Oktober nanti.

Harapannya, dengan doa serta dukungan dari kiai dan ulama maka duet yang dikenal dengan sebutan Jokowi-JK itu bisa sukses memimpin Indonesia selama lima tahun ke depan.

Melalui acara bertajuk “Silaturrahim Alim Ulama Jawa Barat & Doa Bersama Untuk Bangsa” yang digelar di Hotel Horison Bandung, PKB mengharapkan dukungan penuh kiai dan ulama bagi pemerintahan mendatang.

Acara itu dihadiri Ketua Dewan Syura PKB KH Azis Mansyur dan para kiai di Jawa Barat. Di antaranya adalah Ketua PWNU Jabar KH Erman Suryaman, Rais Syuriah PWNU Jabar KH Asep Burhanudin, KH Ateng Muhaimin dari Rois Syuriah PCNU Kota Bandung, KH Amas Mansyur dari PCNU Kabupaten Bandung dan banyak kiai lainnya dari wilayah Jabar.

Hadir pula Sekjen PKB Hanif Dhakiri serta jajaran elite PKB lainnya. Ketua DPP PKB Marwan Jafar yang hadir dalam acara itu mengatakan, acara tersebut sebagai bentuk rasa syukur PKB yang telah meraih hasil signifikan di pemilu legislatif dan mampu menggantar Jokowi-JK memenangi pemilu presiden.

“Hari ini PKB bersama alim ulama NU Jawa Barat menggelar syukuran untuk menyambut pelantikan Pak Jokowi dan Pak JK pada 20 Oktober nanti,” kata Marwan sebagaimana dikutip dari press release DPP PKB.

Selain itu, seperti dilansir jpnn, PKB juga meminta restu dari para kiai untuk bergabung dengan pemerintahan Jokowi-JK. “Kami juga meminta izin, mohon dukungan dan doa dari para kiai dan keluarga besar NU bahwa PKB insya Allah akan berada di dalam kabinet di pemerintahan mendatang,” sambung Marwan.

Politisi muda PKB yang disebut-sebut sebagai salah satu kandidat menteri di kabinet Jokowi-JK itu mengharapkan dukungan tokoh masyarakat dan pesantren pada pemerintahan yang akan datang. “Agar perjalanan pemimpin baru dan bangsa ke depan lebih baik lagi dan lebih menyejahterakan masyarakat, khususnya warga NU,” pungkasnya. (ahay)

Terkait

Politik Lainnya

SantriNews Network