Pilpres 2014

Khofifah Minta Muslimat NU Sukseskan Pilpres

Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa (dok/santrinews.com)

Kediri – Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pada Pemilu Presiden 2014, tidak ada calon Presiden dari NU, melainkan hanya calon Wakil Presiden dari NU.

Untuk itu, ia meminta agar para kadernya di Muslimat bisa mendukung pelaksanaan pemilu presiden berjalan dengan lancar, dengan memberikan hak suaranya dalam pemilu presiden.

“Jika ada kader NU yang masih bingung, itu perlu didampingi,” katanya saat ditemui dalam acara pengajian menyambut bulan suci Ramadhan di gedung pusat penyebaran Islam Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Sabtu 7 Juni 2014.

Khofifah yang menjadi juru kampanye nasional calon Presiden dan calon Wakil Presiden Jokowi-Jusuf Kalla itu juga menjelaskan di depan para kader Muslimat yang hadir dalam acara itu, tentang profil Jokowi.

Khofifah mengaku tidak terlalu khawatir tim sukses calon yang lain yang juga menjadikan pesantren serta kader NU sebagai basis untuk mendukung calon yang mereka usung. Ia menyebut, jika Jokowi-JK pun juga melakukan yang sama, seperti berkunjung ke sejumlah pengasuh pondok pesantren di Jatim.

Dalam acara itu, juga beredar selebaran sembilan alasan bagi warga NU memilih Jokowi-JK. Isi dari selebaran itu tentang sosok calon, baik Presiden ataupun Wakil Presiden yang dinilai ideal, misalnya tentang integritas, visioner, dan pasangan Jokowi-JK dirasa paling ideal dan mampu menghindarkan Indonesia dari konflik.

Selain itu, ia meminta agar kader Muslimat NU tidak percaya begitu saja dengan kampanye hitam pada calon yang akan bertarung dalam Pemilu Presiden 2014 dan memilih calon dari golongan NU.

“Kampanye hitam dilakukan oleh kader yang tidak cukup percaya diri dengan kandidatnya. Mereka berpikir keras untuk melakukan sesuatu yang fiktif,” katanya, saat dikonfirmasi terkait beredarnya tabloid “Obor Rakyat” di sejumlah pondok pesantren di Jatim.

Menurutnya, seperti dilansir Antara, masyarakat sudah cerdas dan mereka bisa mengetahui jika yang beredar tersebut hanya kampanye hitam. Walaupun ada kader yang mempertanyakan, pihaknya juga menegaskan jika hal itu tidak benar.

Sebelumnya, tabloid “Obor Rakyat” banyak beredar di sejumlah pondok pesantren di Jatim. Di Blitar, relawan Jokowi-JK menyebut, ada sekitar 30 pondok pesantren yang mendapatkan kiriman tabloid yang dinilai sebagai kampanye hitam tersebut.

Salah satu pondok pesantren yang mendapatkan kiriman tabloid tersebut adalah Pondok Pesantren Tarbiyatusholihin, di Desa Kuningan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Terdapat dua amplop besar yang berisi tabloid itu diserahkan di depan pondok tanpa diketahui pengirimnya.

Sejumlah relawan Jokowi-JK di Blitar resah dengan beredarnya tabloid tersebut. Bahkan, mereka sempat membakar tabloid yang dinilai sebagai kampanye hitam itu, sebagai pelampiasan kekesalan. Mereka juga berharap, dalam Pemilu Presiden 2014, bisa tercipta iklim politik yang lebih kondusif, tanpa ada kampanye hitam.

Selain di Blitar, tabloid itu juga sudah beredar di Malang, Tulungagung, serta sejumlah daerah di Jatim lainnya. (saif/ahay)

Terkait

Politik Lainnya

SantriNews Network