GP Ansor Giligenting Budayakan Dialog Santri

Suasana dialog GP Ansor Giligenting bertajuk 'Peran Santri di Tengah Masyarakat' di Aula Yayasan Annibros (santrinews.com/anam)

Sumenep – Gerakan Pemuda (GP) Ansor Giligenting, Sumenep terus berinovasi. Salah satunya, organisasi yang diketuai Rody Hartono tersebut melangsungkan dialog santri, Selasa, 28 Juni 2016.

Bertempat di aula Yayasan Annibros Julung, Desa Galis, Kecamatan Giligenting, sebanyak 93 peserta mengikuti dialog santri mulai pukul 08.00 sampai 12.00 WIB. Mereka terdiri dari santri dari berbagai pesantren, mahasiswa, dan pemuda Giligenting.

Ketua Ikatan Alumni Annuqayah (IAA) Giligenting Ainurrosi, bertindak sebagai pemateri atau pemandu. Para peserta tampak sangat aktif dan bersemangat. Hampir semua santri mengeluarkan ide dan gagasannya.

‘Santri; Masihkah Dipercaya?’ merupakan tema utama dalam dialog tersebut. Sedikitnya terdapat tiga hal yang didialogkan: siapakah santri sebenarnya?, Peran santri di tengah tengah masyarakat, dan terkikisnya moral santri.

Dalam kesempatan itu, Ainurrosi berharap agar santri selalu menjaga nama baik pesantren fan selalu menjalin komunikasi antar santri dari berbagai pesantren.

“Ansor akan menyiapkan wadah santri untuk berkumpul dan berdiskusi ketika pulang dari pesantren se-Indonesia,” ujar Ketua Ansor Giligenting Rody Hartono.

Acara ini dibuka oleh Rois Syuriah MWCNU Giligenting, KH Zuhdi. Dalam sambutannya, beliau mendukung acara dialog santri karena acara ini momentum yang baik.

Dialog santri ini bertujuan untuk membangkitkan semangat santri untuk beljar dan mengabdi di tengah-tengah masyarakat. Agar tidak terpengaruh oleh zaman yang serba canggih, sehingga santri masih tetap dipercaya dan disegani oleh masyarakat.

“Di samping itu, untuk menjalin silaturrahmi dengan santri dan mahasiswa giligenting yg menuntut ilmu di luar giligenting,” kata Rody Hartono.

Ach. Fauzi selaku ketua panitia mengharap, agar tradisi santri dengan akhlak yang baik terus mengkristal dalam kehidupan masyarakat. Termasuk tidak minder memakai sarung, kopyah, dan jilbab. (anam/jaz)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network