Tolak Faham Wahabi, Santri Demo Takmir Masjid Ridwan

Pamekasan – Ratusan warga yang tergabung dalam Gerakan Santri Pemuda Rahmatan Lil Alamin (Gesper), Jumat siang, 20 Maret 2015, gelar unjuk rasa ke Masjid Ridwan, Jalan Dipenogoro, Kelurahan Gladak Anyar, Kecamatan Pamekasan.

Aksi tersebut dilakukan sebagai protes dan penolakan terhadap faham wahabi yang sering digaungkan di masjid tersebut. Bahkan massa juga menolak kedatangan Ustadz Zainuddin, yang dinilai memiliki faham wahabi agar tidak mengisi ceramah di kota yang identik dengan slogan Bumi Gerbang Salam.

Selain itu, aksi tersebut juga dilakukan sebagai protes atas pernyataan salah satu takmir masjid, Hanif Thalib yang terkesan memojokkan Gesper, serta dinilai sebagai preman. “Kita datang untuk melindungi kultur mayoritas masyarakat yang selama ini sudah dilakukan, seperti peringatan maulid Nabi,” kata Mukhlis, salah satu orator aksi.

“Kita datang baik-baik untuk nemolak ustad yang mensyirikkan pelaksanaan maulid Nabi. Sebab selama ini, kita menhargai para pendatang non muslim di Pamekasan. Tetapi ketika kelompok wahabi sudah mulai menyinggung keyakinan dan kebiasaan masyarakat Islam Pamekasan, maka kita menolak dan menentang sikap itu,” ungkapnya.

Sejarah kelompok wahabi yang dinilai banyak membunuh ulama Ahlussunnah wa Al-Jama’ah. Sehingga massa tidak ingin hal itu berlarut dan terjadi di Pamekasan. “Kami tidak sudi para ulama disalahkan, lebih baik mati daripada membiarkan kita di injak-injak wahabi. Jangan salahkan lagi jika kami akan datang membanjiri Pamekasan,” teriaknya.

Selain itu, seperti dilansir Beritajatim, massa juga menuntut ijin masjid Ridwan dicabut. Sebab selama ini seringkali melakukan pengajian dengan menghadirkan ustadz yang justru mencederai amaliah dan akidah. “Hentikan pengajian yang berisi caci maki, hentikan relay siaran radio dan TV Rodja di Pamekasan,” jelasnya.

Pada aksi tersebut massa dihadang aparat keamanan tepat di depan pasar sore, tepatnya sekitar 100 meter dari masjid Ridwan, setelah bergerak dari area Monumen Arek Lancor. Bahkan aparat kepolisian yang menemui massa, Kompol Widarmanto menemui massa berharap aksi dilakukan dengan tertib dan tidak mengganggu masyarakat umum.

Bahkan, pihaknya juga mempersilahkan tiga orang perwakilan Gesper untuk melakukan musyawarah dengan takmir masjid. Sebab masjid bukanlah tempat berunjuk rasa. “Kita (polisi) bukan petugas yang bisa menyelesaikan persoalan ini. Oleh karena itu, kita hanya mendorong MUI, FKUB, Forpimda untuk menyelesaikan persoalan ini,” kata Kabag Ops Polres Pamekasan tersebut.

Himbauan petugas kepolisian tersebut disepakati oleh massa Gesper, sehingga sejumlah perwakilan dipersilahkan melewati pagar hidup aparat kepolisian untuk melakukan musyawarah bersama takmir masjid.

Akibat aksi tersebut, sepanjang jalur simpang empat Gadin menuju dan dari arah Monumen Arek Lancor macet total. Bahkan sejumlah petugas dari Satlantas Polres Pamekasan, mengalihkan ke sejumlah jalur lain di sepanjang jalan protokol. (ham/onk)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network