Gus Ipul: Masjid Al-Akbar Siap Hadapi MEA

Surabaya – Wakil Gubernur Jawa Timur H Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul menilai keberhasilan manajemen Masjid Nasional Al Akbar Surabaya meraih sertifikat ISO 9001:2008 membuktikan umat Islam sudah siap menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN.

“Kunci dari kesiapan menghadapi MEA (masyarakat ekonomi ASEAN) atau globalisasi adalah standarisasi, sertifikasi, dan nasionalisme. ISO adalah standarisasi,” katanya saat membuka seminar ‘Dampak MEA bagi Umat Islam’ di Aula Masjid Al Akbar Surabaya, Selasa, 9 Desember 2014.

Di hadapan ratusan peserta dari kalangan lembaga pendidikan Islam, perbankan syariah, pengusaha/produsen Muslim, dan aktivis ormas Islam, ia menjelaskan ISO merupakan standar pelayanan yang bersifat global.

“Dengan ISO, maka di masjid ini juga ada rasio tempat wudhu dengan jamaah, kebersihan toilet dan karpet, tempat khusus pengguna kursi roda, dan sebagainya. Itu semua ada standarnya, apa yang tertulis dikerjakan, apa yang dikerjakan tertulis,” ujarnya.

Oleh karena itu, Gus Ipul seperti dilansir Antara, meminta standarisasi yang dilakukan Masjid Al Akbar juga dilakukan di seluruh Jatim dan di semua sektor.

“Seperti pedagang cinlok itu harus dibina untuk berkualitas, itu remeh, tapi itu kuncinya,” ucapnya.

Dalam seminar dengan pembicara Prof Dr Mudjia Rahardjo MSi (Rektor UIN Maliki Malang), Budi Widihartanto (Asisten Direktur Bank Indonesia Wilayah Jatim), dan Dr H Imron Mawardi (LPEI FEB Unair Surabaya), ia mengatakan sertifikasi juga penting.

“Bukan hanya standarisasi, tapi sertifikasi juga menjadi tantangan dalam menghadapi MEA dan globalisasi. Sertifikasi itu menyangkut kompetensi sumberdaya manusia (SDM). Ini tantangan berat kita, karena 70 persen SDM kita masih berpendidikan dasar,” tandasnya. (her/ahay)

Terkait

Daerah Lainnya

SantriNews Network