Menpora Ajak Pemuda Asia Afrika Andil dalam Perdamaian Dunia

Bandung – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi membuka acara New Asia Africa Youth Confrence 2015 yang bertemakan “Strengthening Youth Cooperation In Facing The Global Challenges (Menguatkan Kerja Sama Pemuda dalam Menghadapi Tantangan Global)” di Aula Utama UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jawa Barat, Senin siang 20 April 2015.

Dalam sambutannya, Menpora mengenang para tokoh Konferensi Asia Afrika (KAA) 60 tahun lalu yang mencintai perdamaian dunia berkumpul untuk bersama-sama mencetuskan 10 poin penting yang dibawa di sidang PBB. “Ini menjadikan satu kesatuan yang utuh di kawasan Asia-Afrika. Maka kemudian 10 poin tersebut menjadi satu keputusan penting bagi kemanusian tidak hanya Asia-Afrika, tetapi juga bagi seluruh penjuru dunia,” paparnya.

Acara Konferensi Pemuda Asia Afrika ini tidak hanya dihadiri oleh duta pemuda dari beberapa Negara yang tergabung dalam Konferensi Asia Afria (KAA), tetapi juga ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan, instansi pemerintahan, bahkan kedutaan besar Amerika Serikat dan Yordania turut hadir dalam acara tersebut.

Konferensi Asia Afrika, menurut Menpora, merupakan sejarah yang harus terus didengungkan, bahkan dia juga sependapat harus ada organisasi yang kuat dan utuh di antara kita kaum muda di kawasan Asia-Afrika. Hal ini menurutnya agar ke depan pemuda mampu memberikan rekomendasi penting bagi perdamaian dunia, dan Asia-Afrika tidak boleh dianggap remeh.

Imam Nahrawi menyerukan kepada para pemuda untuk mengapresiasi pentingnya KAA, karena sejarah KAA 60 tahun lalu masih bisa diingat oleh pemuda agar ada rekomendasi untuk organisasi kaum muda Asia-Afrika yang benar-benar memberikan warna penting, tidak hanya bagi kehidupan pemuda, tetapi juga bagi kehidupan bangsa-bangsa ini.

“Ke depan agar kembali menyuarakan pentingnya perdamaian, hak asasi manusia, dan arti penting keselamatan seluruh warga dunia. Lalu tidak boleh lagi ada kekerasan, tidak boleh ada lagi peperangan, tidak boleh ada yang berkuasa sementara yang lain terlemahkan, tidak boleh ada campur tangan Negara satu dengan Negara lainnya,” tegasnya. (zid/onk)

Terkait

Nasional Lainnya

SantriNews Network